Senin, 07 November 2016

Proses Pengolahan Minyak Bumi dan Gas Chevron Santan Terminal, Marang Kayu, Kalimantan Timur

            Area pada Chevron Terminal Santan di bagi menjadi dua, yaitu area merah dan area hijau. Dimana area merah meliputi plant area/proccess area, pada area ini memerlukan peralatan keamanan yang spesifik (specific safety requirement) dikarenakan pada area ini terdapat berbagai macam plant yang memerlukan “safety requirement” untuk berada di dekat plant tersebut, seperti reboiler, separator dan reflux, cold box, compressor, expander, dll. Lalu area hijau yang meliputi area di luar area merah/plant area seperti tempat rekreasi, gym, mushola, dan tempat-tempat yang dapat dikunjungi oleh umum tanpa peralatan keamanan yang spesifik.
           
Fasilitas yang terdapat di Chevron Terminal Santan diantaranya Liquid Extraction Plant (LEX Plant), Crude oil processing plant, compressor station, West Seno onshore facility, Tanks farms, Loading facilities (LPG, crude oil, and BRC), dan laboratorium. Dan produksi dari hasil pengolahan yang dihasilkan di Chevron Terminal Santan diantaranya Gas (C1, C2), LPG (C3, C4), residue gas (C5, C6, dst), Crude Oil, dan kondensat.
            Power plant yang digunakan oleh Chevron Terminal Santan ada 2, pada LEX Plant digunakan turbine engine dan pada proccess plant digunakan 2 power plant karena kebutuhan listrik pada daerah ini cukup tinggi dan pada proccess plant sebisa mungkin tidak ada listrik padam karena dapat mempengaruhi kinerja dari proccess plant, power plant yang digunakan adalah diesel engine dan gas turbine engine.
            Terdapat 3 sumber produksi minyak mentah dan gas yang dikelola oleh Chevron Terminal Santan, diantaranya STA field, ATTAKA field, dan MKS field. Pengolahan awal setelah minyak mentah yang didapatkan adalah diproses pada proccess plant, setelah itu minyak hasil olahan dari proccess plant disimpan pada crude oil storage tank sebelum pengangkutan dengan kapal tangker untuk dikirim ke pabrik-pabrik yang telah bekerjasama dengan Chevron.
            Sementara untuk pengolahan awal gas, setelah gas didapatkan diproses pada Liquid Extraction Plant (LEX Plant), saat di proses di LEX Plant banyak proses yang terlibat di dalamnya. Karena gas yang didapatkan bukanlah gas murni, tetapi masih banyak campuran-campuran yang juga merupakan zat pengotor gas sehingga perlu dipisahkan. Gas tersebut juga masih mengandung liquid, karena yang ingin diolah adalah gas (hidrokarbon) saja maka diperlukan separator untuk memisahkan antar 2 fasa ini, yaitu fasa gas dan fasa liquid. Setelah di proses di separator di dapatkan fasa liquid dan fasa gas, dimana pada fasa gas dilanjut ke proses kondensasi dengan alat kondensor untuk mendapatkan gas yang benar-benar murni. Sementara yang menjadi liquid beserta liquid yang didapatkan dari hasil separator sebelumnya dialirkan ke crude pipe untuk diolah lebih lanjut pada proccess plant untuk menghasilkan crude oil. Selanjutnya gas yang telah murni di kompresi di compressor station untuk meningkatkan tekanan pada gas tersebut dengan alat gas turbine compressor, tekanan gas akibat proses kompresi menjadi sekitar 215 psi – 450 psi. Efek lain disamping dari meningkatnya tekanan pada gas akibat kompresi adalah meningkatnya temperatur pada gas tersebut, sehingga gas tersebut perlu diturunkan temperaturnya untuk proses selanjutnya. Gas tersebut diturunkan temperaturnya dengan cooler/cold box. Setelah didapatkan temperatur yang diperlukan untuk proses selanjutnya, gas tersebut dipisahkan berdasarkan jumlah hidrokarbonnya (Cn), gas tersebut dipisahkan dengan kolom fraksinasi, digunakan kolom fraksinasi dikarenakan pada alat ini memisahkan suatu campuran berdasarkan titik didihnya. Masing-masing hidrokarbon memiliki titik didih yang berbeda-beda, semakin rendah hidrokarbonnya (unsur C semakin dikit) semakin rendah pula titik didihnya, maka dari itu kolom fraksinasi dapat digunakan untuk memisahkan gas hidrokarbon yang diinginkan dengan gas campurannya. Kolom fraksinasi yang digunakan adalah demetanizer, deetanizer, depropanizer, dan debutanizer. Langkah pertama dimulai dari hidrokarbon terkecil, yaitu C1 atau metana. Gas hasil dari cold box dialirkan ke dalam demetanizer untuk dipisahkan antara gas yang mengandung metan dengan gas yang mengandung hidrokarbon yang lebih tinggi. Setelah unsur metana dalam gas sudah habis, proses dilanjutkan ke kolom fraksinasi selanjutnya yaitu deetanizer yang berfungsi untuk memisahkan antara gas etana dari gas campurannya, karena gas metana dan gas etana merupakan salah satu produk olahan di Chevron Terminal Santan yang selanjutnya akan didistribusi dengan pabrik-pabrik/instansi-instansi yang terikat kerjasama dengan Chevron. Setelah itu gas di proses lagi ke kolom fraksinasi selanjutnya, yaitu depropanizer, pada tahap ini gas campuran akan dipisahkan dengan gas propana hingga gas tersebut tidak ada lagi kandungan propana di dalam gas campurannya. Selanjutnya gas campuran tersebut diproses ke kolom fraksinasi selanjutnya yaitu debutanizer, fungsi debutanizer sama seperti alat separator lainnya, yaitu untuk memisahkan gas butana dari gam campurannya. Setiap kolom fraksinansi terdapat alat bantuk reflux, fungsi dari reflux sendiri adalah untuk mengembalikan produk dari kolom fraksinasi menjadi umpan kolom fraksinasi, hal ini bertujuan untuk memproses kembali gas campuran yang kemungkinan masi terdapat kandungan gas yang diinginkan (misalnya pada demetanizer, fungsi dari reflux adalah mengembalikan gas menjadi umpan untuk diproses lagi di demetanizer karena dikhawatirkan pada gas campuran tersebut masih mengandung gas metana, dan hal itu juga berlaku pada kolom fraksinasi lainnya yaitu deetanizer, depropanizer, dan debutanizer).
Selanjutnya, gas yang dihasilkan oleh kolom fraksinasi depropanizer dan debutanizer di alirkan ke storage tank khusus untuk gas, yaitu sphere tank (tangki berbentuk bulat). Perbedaan storage tank pada fasa liquid dan fasa gas, dimana pada fasa liquid storage tank berbentuk seperti tabung, sementara pada fasa gas storage tank berbentuk bulat (sphere), hal ini disebabkan dari masing-masing karakter fasa, dimana fasa gas yang memiliki tekanan tinggi, pergerakan molekulnya yg acak, dan diusahakan agar tidak terjadi pemampatan saat di simpan di storage tank karena saat gas termampat bisa menyebabkan ledakan yang besar, maka dari itu penyimpanan fasa gas menggunakan storage tank berbentuk bulat (sphere) dan tangki bertekanan (pressure tank). Sementara storage tank untuk liquid tidak begitu banyak persyaratannya, karena fasa liquid tidak begitu berbahaya jika dibandingkan dengan fasa gas. Storage tank untuk fasa liquid menggunakan bentuk seperti tabung, bentuk storage tank ini bermacam-macam, tergantung keperluan dari perusahaan dan kesepakatan dengan kontraktor yang terkait. Biasanya untuk fasa liquid, storage tank yang digunakan adalah bentuk tabung, karena fasa liquid mengikuti bentuk wadahnya, dan gerakan molekulnya tidak acak seperti gasa gas.
Setelah gas campuran tersebut melewati kolom fraksinasi, gas tersebut sudah tidak mengandung lagi metana, etana, propana, dan butana. Gas campuran ini dinamakan gas turunan/gas residue. Gas residue ini akan bercampur dengan gas dari by pass LEX Plant, gas campuran ini kemudian akan dialirkan ke compressor station untuk ditingkatkan kembali tekanannya, dan setelah itu gas campuran ini akan dikirim ke LNG Bontang dan SKG Bontang. Hal ini salah satu bentuk pemanfaat seluruh gas yang diproses di Chevron Terminal Santan, karena gas residue dan gas dari by pass LEX Plant masi dapat dimanfaat sebagai bahan baku produksi lainnya.
Pada Chevron Terminal juga memiliki salah satu unit/sistem yang sangat penting dan harus dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang mengolah minyak bumi dan gas alam, sistem/ unit tersebut dinamakan flare unit/flare system. Unit ini berfungsi untuk membakar  gas-gas yang berbahaya dan juga gas yang mudah terbakar (flammable) yang dapat memicu kecelakaan. Sistem ini merupakan salah satu sistem pengaman dari gas yang keluar dari sistem proses dengan cara membakar gas yang keluar tersebut sebelum memasuki atmosfer. Akan tetapi belakangan ini diketahui bahwa pada sistem flare ternyata juga menjadi salah satu penyebab pemanasan global sehingga pembakaran ini harus dikurangi, yang artinya produk gas-gas mudah terbakar dan berbahaya dapat ditekan/dikurangi pula. Di Chevron Terminal Santan menggunakan 3 unit flare, dimana 3 unit flare tersebut dibedakan atas fungsi dari 2 lokasi plant, dan kondisi tekanan serta temperatur yang terlibat. 2 unit yang pertama memiliki tinggi unit yang paling tinggi adalah untuk membakar gas-gas yang dihasilkan dari LEX plant, sementara 1 unit yang terendah adalah untuk membakar gas-gas yang dihasilkan dari proccess plant. Hal ini dikarenakan perbedaan hasil gas-gas buangan yang dihasilkan dari tiap plant (LEX Plant dan proccess plant) serta kondisi (temperatur serta tekanan) dari gas yang dihasilkan dari masing-masing plant.
Chevron Terminal Santan juga menampung minyak bumi dan gas yang diproduksi oleh West Seno. Minyak bumi dan gas yang diproduksi oleh West Seno telah diolah di offshore (lepas pantai/tengah laut) oleh West Seno sendiri, Chevron Terminal Santan membantu menampung dan mendistribusi hasil olahan dari West Seno tersebut, dimana gas hasil olahan dari West Seno akan di distribusi ke LNG Bontang, sementara crude oil hasil olehan dari West Seno akan ditampung dahulu di crude oil storage tank yang kemudian akan didistribusi kepada instansi-instansi/perusahaan-perusahaan yang terikat kontrak dengan Chevron.
Chevron Terminal Santan juga memproduksi kondensat, yaitu salah satu bahan baku untuk membuat LNG yang dinamakan BRC (Bontang Return Condensate). BRC diproduksi di lepas pantai Kalimantan Timur dan daerah Makassar, setelah didapatkan BRC tersebut diolah dan disimpan di BRC storage tank yang selanjutnya akan didistribusikan ke LNG Bontang. BRC adalah kondensat bersih yang akan digunakan sebagai bahan baku oleh LNG Bontang untuk memproduksi LNG (Liquified Natural Gas).

Pada Chevron Terminal Santan juga terdapat fasilitas laboratorium yang berfungsi untuk menjaga kualitas dari gas serta minyak bumi yang diolah oleh Chevron Terminal Santan. Tanggung jawab/kerja dari laboratorium Chevron Terminal Santan diantaranya mengontrol kualitas produk (crude oil, gas, LPG, dll), environment monitoring yaitu menjaga agar saat pengambilan minyak bumi/gas dari sumber dan saat mengolah minyak bumi/gas tetap ramah lingkungan yang artinya tidak boleh merusak lingkungan sekitar Chevron Terminal Santan. Selanjutnya Proccess Control Monitoring, yaitu menjaga dan mengontrol proses pengolahan minyak bumi/gas agar dapat tetap menghasilkan keuntungan bagi perusahaan (prinsip bahan baku seminimal mungkin, menghasilkan produk semaksimal mungkin) tanpa mengurangi kualitas dari produk olahan Chevron Terminal Santan serta tetap ramah lingkungan agar tidak merusak lingkungan disekitar perusahaan. Dan yang terakhir adalah Support Engineering Studies, yaitu menyuport/menyokong/membantu penelitian-penelitian yang dilakukan oleh engineer di Chevron Terminal Santan yang bertujuan untuk kebaikan Chevron Terminal Santan, misalnya penelitian peningkatan kualitas produksi minyak bumi/gas. Fasilitas Laboratorium yang tersedia di Chevron Terminal Santan diantaranya Crude Oil Lab, Gas and Condensate Lab, Water, wastewater, and Effluent Water Lab, Lube Oil Lab, dan Scaling and Corrosion Lab.

2 komentar:

  1. Terimakasih,postingannya bermanfaat...

    BalasHapus
  2. Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.

    Oli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.

    Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
    Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.

    Mobile : 0813-1084-9918
    Whatsapp : 0813-1084-9918
    name : Tommy. K
    Email1 : tommy.transcal@gmail.com

    BalasHapus